Hidup Mandiri

Pemuda Deunong Love Valentine's Day Pumping Heart

Jumat, 26 Mei 2017

Jangan Berbaring Ketika Azan....

Jangan berbaring ketika azan, nanti jenazah kita berat. Dan, jangan berbicara ketika azan, nanti kita tidak dapat mengucap syahadat ketika hendak meninggal dunia.
Rasulullah bersabda "Sebarkan walaupun sepotong daripada ayatku".
Jangan takut dibilang alay/spam. Kalau soal agama penting!
Kamu islam? BACA!!!
Luangkan waktu hanya 2 menit aja buat bacanya :
Nasihat Kubur:
1) Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD
2) Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan ber SILATURAHMI.
3) Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca AL-QUR'AN.
4) Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHODAQOH,
5) Aku yg menjepitmu hingga hancur bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dg SHALAT
6) Aku adalah tempat utk merendammu dg cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dg PUASA..
7) Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimat "LAILAHAILALLAH"...
saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu mmahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan shari-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke total, jantungan dan hancur !!
Ketika anda ingin menyebarkan pesan ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
SYETAN TERUS BISIKIN >=)
"UDAAAAHLAAH,, GAK USAH DI SEBARIN, ga penting kok, BUANG2 WAKTU aja, gak akan di baca ko"...
SEKECIL apapun amal ibadah, AllahSWT menghargainya PULUHAN kali lipat...
Smga kita smua trmasuk dlm golongan org2 yang brtaqwa,, aamiin ya ALLAHO:)

Perjalanan Nanti Malam

terkisah..
Pada suatu masa, Raja Iskandar Zulkarnain beserta pasukannya hendak berangkat CV menaklukkan suatu daerah. Pagi hari sebelum berangkat, Iskandar Zulkarnain berpesan kepada pasukannya:
"Dalam perjalanan, nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah apa pun yang terinjak yang ada di sungai itu."
Ketika malam tiba dan pasukan Iskandar Zulkarnain melintasi sungai, ada 3 golongan prajurit. Golongan yang pertama tidak mengambil apa pun yang terinjak di sungai karena yakin itu hanya batu. Golongan yang kedua mengambil alakadarnya yang terinjak di sungai, sekedar mengikuti perintah raja. Yang ketiga mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga tasnya penuh dan kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya bawaan.
Setelah melanjutkan perjalanan dan tiba pagi hari, Iskandar Zulkarnain bertanya kepada pasukannya, apa yang kalian dapatkan semalam? Ketika para prajurit memeriksa tasnya, ternyata isinya intan berlian. Prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesalinya. Prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan. Prajurit yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat bahagia.
Cerita tersebut dikutip dari buku Tasawuf Modern karya Buya Hamka.
Tidak lama lagi kita akan melewati Ramadhan.
Di dalamnya banyak sekali keberkahan.
Dan kita memiliki 3 pilihan.
Melewati Ramadhan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun.
Atau melewati Ramadhan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya.
Atau melewati Ramadhan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya, dengan cara memperbanyak ibadah dan amal kebaikan lainnya.
*Ramadhan Kariim, semoga kita termasuk golongan yg mendapat magfirah, rahmah dan keberkahan Ramadhan 1438 H. Maaf lahir bathin.*...

INGAT JANGAN PERNA BANGGA DENGAN BANYAK SHALAT

INGAT JANGAN PERNA BANGGA DENGAN BANYAK SHALAT,PUASA DAN ZIKIR KARENA ITU SEMUA BELUM MEMBUAT ALLAH SENANG:
MAU TAHU APA YANG MEMBUAT ALLAH SENANG ??? Nabi Musa : Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah.
Lalu manakah ibadahku yang membuat Engkau senang ?
Allah SWT :
SHOLAT ? Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.
DZIKIR ? Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang.
PUASA ? Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.
Nabi Musa : Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah ?
Allah SWT Menjawab: SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu.
Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.
Dan AKU akan mengganti dengan ganjaran 700 kali (Al-Baqarah 261-262)
Nah, bila kamu sibuk dengan ibadah ritual dan bangga akan itu... maka itu tandanya kamu hanya mencintai dirimu sendiri, bukan Allah.
Tapi, bila kau berbuat baik dan berkorban untuk orang lain... maka itu tandanya kau mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya.
Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmat-Nya dengan membuat hidupmu lapang dan bahagia.
* (Kitab Mukasyafatul Qulub Karya Imam Al Ghazali)

Minggu, 21 Mei 2017

27 Cara Menghafal Al-Qur’an 30 Juz Sebulan

Bismillahirrahmanirrahim
Sekarang kita akan mempelajari tahapan 27 kali belajar ayat yang sama dengan cara berbeda. Para pakar pikiran dan kecerdasan termasuk diantaranya Om Popa Ikhwan Sopa ahli di bidang International Healer Academy menyatakan bahwa definisi belajar adalah melakukan hal yang sama dengan cara berbeda.
Garis bawahi
“Melakukan hal yang sama dengan cara berbeda.”
Hmm…
Itu artinnya belajar hafalan Al-Qur’an itu lakukan dengan cara yang berbeda.
Jika ada satu ayat maka ulangilah satu ayat tersebut dengan cara berbeda.
Misalnya di Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
1. Baca ayatnya saja sambil betulkan tajwidnya
2. Baca terjemahnya saja sambil memahami alurnya
3. Baca ayat perkata-perkata dan terjemahnya
4. Rangkai satu kata dengan lainnya berdasarkan pemahaman ayat
5. Mengulangi bacaan ayatnya saja sambil bayangkan terjemahnya
6. Baca sambil melihat mushaf Al-Qur’an dan rekam visual
7. Baca sambil melihat mushaf Al-Qur’an fokus pada suara rekam auditori
8. Baca sambil tidak melihat mushaf sambil mengucapkan ayatnya saja
9. Baca sambil tidak melihat mushaf sambil mengucapkan ayatnya bayangkan alur maknanya
10. Baca lihat mushaf lagi sambil teliti kembali tajwidnya sudah tepat belum
11. Baca lagi sambil pejamkan mata tapi bayangkan tulisannya
12. Baca lagi sambil pejamkan mata tapi bayangkan maknanya
13. Baca lagi sambil lihat terjemah ucapkan ayatnya saja
14. Jika mampu telitilah i’rob Al-Qur’an minimal mana isim, fiil dan huruf?… Jika tidak cukup ketahui mana kata benda, kata kerja dan kata depan.
15. Rekam suara hafalan dalam recorder atau video kemudian revisi lagi kesalahannya
16. Setorkan hafalan Al-Qur’an pada teman untuk saling setor sebelum setoran pada guru
17. Menyetorkan hafalan pada guru yang sengaja dihormati/disegani agar lebih berkesan atau dengan sengaja bertakdzim pada guru agar lebih serius ngafalkannya
18. Menghadirkan kesadaran bahwa Allah melihat sejak proses menghafal bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun Allah melihat dan mendengar apa yang dilakukan oleh setiap orang
19. Membaca Al-Qur’an dengan tartil berirama indah dan sesuai kaidah tajwid
20. Membaca Al-Qur’an dengan suara Hadr bacaan cepat tetapi masih disiplin menerapkan ilmu tajwid
21. Mendengarkan perbandingan bacaan imam-imam timur tengah melalui MP3 agar suara bisa lebih enak didengar
22. Mentadabburi seluruh isi kandungan ayat yang dibaca sebatas kemampuan yang bisa dipahami
23. Bersedia membuka dan membaca kitab tafsir baik versi aslinya maupun terjemah Indonesia
24. Menyetorkan bacaan hafalan Al-Qur’an di depan jamaah, tasmi’
25. Membaca ayat yang sudah dihafal dalam bacaan shalat
26. Menjadikan ayat Al-Qur’an yang sudah dipahami melalui penjelasan beberapa tafsir dan penjelasan guru tersebut untuk dapat dijadikan bahan ceramah/tausiyah
27. Mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an yang bisa diamalkan dari ayat yang sudah dipahami tersebut
Ingat…!
Belajar adalah melakukan hal yang sama dengan cara berbeda, sehingga jika satu ayat dibaca dengan satu cara berarti baru berhasil belajar 1 hal dengan 1 cara. Kembangkan lagi…!
Pesan untuk diri saya pribadi, “Belajarlah menghafalkan Al-Qur’an dengan berbagai cara untuk dapat melihat gambaran yang seutuhnya.
Jangan menyerah ketika baru menggunakan 1 cara menghafal untuk satu ayat dengan pengulangan yang sama sebanyak 27 kali, 27 kali dan 27 kali seterusnya dengan cara yang sama.
Jika satu ayat dibaca 27 kali maka pastikan bahwa cara ke 1, 2, 3, dan seterusnya merupakan cara yang berbeda-beda.
Saat belum pernah melakukan cara apa pun maka lakukan saja cara yang ada yang bisa dilakukan untuk kemudian dikembangkan dengan berbagai cara.
OK rehat dulu….!
Pertanyaan nih… acungkan tangan..!
Kebaikan sebelah kiri atau kanan?….
Kejahatan sebelah kanan atau kiri?….
Jika sudah hafal silakan hafalkan awalan ayat dengan menggunakan jari ayat Metode Yadain dan visualisasi tadabbur.
Jika sudah terbayang alur maknanya, tidak perlu gerakan tangan lagi cukup visualisasi tadabbur saja dalam imajinasi.
Sebenarnya tidak terbatas pada 27 cara sebab ada banyak cara lagi yang bisa dikembangkan.
Yang terpenting bukan metodenya, bukan caranya tapi kemauan untuk menghafalkannya dan mengamalkannya karena Allah.
Jika ingin mendaftarkan diri sebagai peserta silakan isi formulir di www.hafalquransebulan.com
Semoga bermanfaat dunia sampai akhirat. Aamiin.

Yadi Iryadi
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’anMaster Coach HypnotahfizhLicensed Practitioner Neuro-linguistic ProgrammingDewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN QUR'ANI

A.PENDAHULUAN
Metode pembelajaran Qur’ani penting ditanamkan dalam diri peserta didik. Di sini anak akan diajarkan untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dalam menentukan metode persoalan bagaimana menanamkan rasa iman, rasa cinta kepada Allah, rasa nikmatnya beribadah (salat, puasa,dan lain-lain), rasa hormat kepada orang tua, rasa ingin senantiasa berada pada jalan yang benar dan sebagainya\ agaknya sulit ditempuh dengan cara pendekatan empiris atau logis. Di sini mencoba mencari alternatif yang mungkin lebih baik, yaitu mencobakan metode-metode yang menyentuh perasaan. Di sini mendidik bukan melewati akal, melainkan langsung masuk kedalam perasaan anak didik. Sehingga makalah ini akan mencoba mengulas bagaimana metode pengajaran Qur’ani pada anak.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pembahasan makalah difokuskan pada masalah-masalah berikut: Apakah tujuan dari pembelajaran Qur’ani?, yang dimaksud dalam materi yang diterngkan dalam makalah ini dengan pembelajran dalam kelas yang diilhami dengan Al-Quran. Sehinnga dalam prosesnya pembelajarannya senantiasa berbau agama. Permasalahan yang kedua adalah, apakah landasan pembelajaran Qur’ani? Permasalahan yang ketiga adalah, bagaimana langkah-langkah pembelajaran Qur’ani?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan disusunya makalah ini adalah: Mengetahui tujuan dari pembelajaran Qur’ani, atas penggunaannya dalam dunia pendidikan yang bersifat umum. Hal ini perlu dibahas karena penggunaan metode ini sangat terbatas dalam sekolah yang bersifat keagamaan. Pada dasarnya hal ini bias ditanamkan dalam berbagai macam lembaga pendidikan. Tujuan kedua adalah, mengetahui landasan pembelajaran Qur’ani .Mengetahui langkah-langkah pembelajaran Qur’ani.

B. PEMBAHASAN
Pengenalan kepada peserta didik Allah dan Rasulullah ditujukan untuk menghunjamkan rasa cinta mereka kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Al-Nahwali, 2010). Tidak cukup jika mereka sekadar mengenal nama atau cerita semata. Menanamkan cinta hanya bisa dilakukan dengan cinta pula. Peserta didik dikenalkan untuk senantiasa mencintai Allah dan Rasul-Nya, dengan membaca ceritanya yang didasarkan pada Alquran. Selain itu, peserta didik diharapakan menambah kecintaan mereka kepada Alquran dengan selalu membacanya dan meresapi maknanya serta mengamalkannya.

1.Landasan Pembelajaran Qur’ani
1.Landasan pertama adalah cinta kepada anak.
Ketika orangtua hendak mendarahdagingkan kecintaan kepada Allah dan Rasul dalam setiap aliran darah anak-anaknya, maka ia harus terlebih dulu menanamkan rasa cinta dalam jiwanya kepada anak-anak mereka. Cermin dari kecintaan ini adalah, tertanam dalam jiwa bahwa anak-anak itu adalah buah hatinya, setiap berbicara dengan anak, menatap matanya dengan cinta, dan berbicara dengan penuh rasa cinta, dan beniat bahwa apa yang disampaikan kepada anaknya adalah sebagai hadiah baik sekaligus tanda kasih sayangnya kepada mereka. Gagal memiliki kecintaan dalam mengenalkan anak kepada Allah Swt. dan Rasulullah merupakan tanda utama kegagalannya. (Al-Nahwali, 2010)
Pada sisi lain, setiap ucapan atau perilaku yang ditujukan untuk mengenalkan anak kepada al-Khaliq dan Rasulullah haruslah mengandung ruh. Artinya, ucapan dan perilaku kita sebagai orangtua pun harus lahir dari rasa cinta kita kepada Allah Swt.
2.Landasan kedua adalah mendidik anak dengan cinta.
3.Mendidik anak harus secara sengaja dan terprogram.
Mendidik anak dengan seadanya apalagi asal jalan merupakan bentuk ketidaksungguhan. Nabi saw. pernah mengibaratkan bahwa mendidik anak di waktu kecil laksana mengukir di atas batu. Artinya, cukup sulit, perlu energi besar, dan kesabaran. Namun, jika berhasil, buahnya tak akan pernah hilang. (Al- Nahwaali, 2010).

2.Langkah-langkah Pembelajaran Qur’ani
Anak-anak memiliki dunianya sendiri. Karenanya, perlu banyak contoh nyata yang langsung dialaminya dalam mengenalkan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Di antara langkah praktis yang dapat ditempuh antara lain:
1. Formal.
Pendidikan anak secara formal berarti pendidikan di ruang kelas. Ruang kelas dimaksud bukan hanya sekadar di sekolah, melainkan juga bisa masjid atau bahkan rumah. Bisa bersama-sama dengan orang lain atau khusus anak-anak kita sendiri. 

2.Non-formal.
Secara non-formal, kita bisa membelikan anak-anak buku bertemakan Allah dan Rasulullah. Membiarkan mereka terbiasa membaca buku-buku tersebut. Untuk lebih menanamkan ruh cinta mereka, ayah atau ibunya yang menceritakan atau membacakan isi buku tersebut pada saat santai. Bisa juga mengoleksi CD berisi doa atau cerita anak Islam, perjuangan Nabi, keindahan alam, dll. 
Jika tidak ada sarana elektronik, ganti dengan bercerita tentang semua itu. Hal ini dapat dilakukan menjelang tidur. Seorang ayah atau ibu penting menjadi seorang pendongeng/pencerita hebat bagi anak-anaknya. 
Jangan lupa, menanamkan anak mengenal Allah dan Rasul dapat dilakukan dengan mengajak mereka ke forum pengajian. Ajak sesekali mereka pada acara pengajian ayah atau ibunya. Meskipun mungkin mereka tidak mengerti, tanpa kita sadari mereka akan mendarah-dagingkan sikap dan perjuangan ayah/ibunya untuk mencintai Allah Swt. dan Rasulullah saw.

3.Internalisasi.
Internalisasi yang dimaksud di sini adalah mengenalkan anak kepada Allah dan Rasulullah melalui sikap dalam kehidupan keseharian. Hampir semua kejadian dapat digunakan untuk mengenalkan tautan jiwa kita itu kepada Allah Swt. dan Rasulullah. 
Kita perlu mengatakan kepadanya bahwa manusia harus tunduk kepada Zat Yang Mahahebat, yaitu Allah Swt. Barangkali kita sering kelihatan capai oleh anak-anak, salah satunya karena dakwah. Ketika itu datang berarti kesempatan untuk menjelaskan bahwa dakwah yang dilakukan ayah/ibu belum seberapa. Rasulullah saw. berjuang dengan harta, pikiran, tenaga, bahkan mengorbankan nyawa. 

4.Mendoakan dengan cinta dan airmata.
Anak-anak kita memang lahir melalui kita, tetapi bukan milik kita. Sering orangtua menghendaki anaknya begini atau begitu, tetapi dirasa sulit mencapainya. Tidak perlu mengalah apalagi menyerah. (Al- Nahwali 2010). 
Di sisi lain, di sini juga disebutkan metode-metode mengajar yang dilakukan oleh beberapa tokoh, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Menurut al-Nahlawi, terdapat beberapa metode yang dicontohkan AlQuran :
1.Metode Hiwar Qur’ani
Hiwar (dialog) ialah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih mengenai suatu topik, dan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang dikehendaki (dalam hal ini oleh guru).
2.Metode Kisah Qur’ani
a.Dalam pendidikan islam, terutama pendidikan agama islam (sebagai suatu bidang study ), kisah sebagai metode pendidikan amat penting. Dikatakan amat penting, alasannya antara lain sebagai berikut:
Kisah selau memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya, makna-makna itu akan menimbulkan kesan dalam hati pembaca atau pendengar tersebut.
b.Kisah Qur’ani dan dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita ditampilkan dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengar dapat ikut menghayati atau mersakan isi kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang menjadi tokohnya. Kisah itu, sekalipun menyeluruh, terasa wajar, tidak menjijikan pendengar atau pembaca. Bacalah kisah Yusuf, misalnya. Inilah salah satu keistimewaan kisah Qur’ani, tidak sama dengan kisah-kisah yang ditulis orang sekarang yang isinya banyak ikut mengotori hati pembaca.
c.Kisah Qur’ani mendidik perasaan keimanan dengan cara:
-membangkitkan berbagai perasaan seperti khauf , rida, dan cinta;
-mengarahkan seluruh perasaan sehingga bertumpuk pada suatu puncak, yaitu kesimpulan kisah;
-melibatkan pembaca atau pendengar kedalam kidsak itu sehingga ia terlibat secara emosional.
d.Kisah Qur’ani bukanlah semata-mata karya seni yang indah; ia juga suatu cara Tuhan mendidik umat agar beriman kepadanya.

3.Metode Amtsal (perumpamaan)
Adakalanya Tuhan mengajari umat dengan membuat perumpamaan, misalnya dalam surat al-Baqarah ayat 17: perumpamaan orang-orang kafir itu adalah seperti orang yang menyalakan api. 



Artinya: Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

Dalam surat al-‘Ankabut ayat 41 Allah mengumpamakan sesembahan atau tuhan orang kafir dengan sarang laba-laba: perumpamaan orang yang berlindung kepada selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah; padahal rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba.
Cara seperti itu dapat juga digunakan oleh guru dalam mengajar. Pengungkapannya tentu saja sama dengan metode kisah, yaitu dengan berceramah atau membaca teks.
4.Metode Teladan 
Kita mungkin saja dapat menyusun sistem pendidikan yang lengkap, tetapi semua itu masih memerlukan realisasi, dan realisasi itu dilaksanakan oleh pendidik. Pelaksanaan realisasi itu memerlukan seperangkat metode; metode itu merupakan pedoman untuk bertindak dalam merealisasikan tujuan pendidikan. 
Peserta didik cenderung meneladani pendidikannya; ini diakui oleh semua ahli pendidikan, baik dari barat maupun dari timur. Dasarnya ialah karena secara psikologis anak memang senang meniru; tidak saja yang baik, yang jelekpun ditirunya. Sifat peserta didik itu diakui dalam islam.
5.Metode Ibrah dan Mau’idzah
Ibrah ialah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi, dengan menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya. Adapun mau’idzah ialah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya. Penggunaan ’ibrah dalam al-Quran dan sunah ternyata bebeda-beda sesuai dengan objek ’ibrah itu sendiri. Pengambilan ’ibrah dari kisah hanya akan dapat dicapai oleh orang yang berfikir dengan akal dan hatinya seperti firman Allah dalam S. Yusuf: 111 


: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (12:111)
6.Metode Targhib dan Tarhib
Targhib ialah janji terhadap kesenangan, kenikmatan akhirat yang disertai bujukan. Tarhib ialah ancaman kerena dosa yang dilakukan. Keduanya bertujuan agar orang mematuhi aturan Allah. Akan tetapi, tekanannya ialah targhib agar melakukan kebaikan, sedangkan tarhib agar menjauhi kejahatan. Metode ini didasarkan atas fitrah (sifat kejiwaan) manusia, yaitu sifat keinginan kepada kesenangan, keselamatan, dan tidak menginginkan kepedihan, kesengsaraan.
Metode-metode di atas merupakan metode yang seringkali digunakan al-Qur’an dalam menyampaikan risalahnya dan dapat digunakan sebagai contoh maupun ibrah untuk para pendidik kepada peserta didiknya. Tentu saja dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang bersangkutan. Seiring dengan itu, seorang pendidik/guru dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. (Al- Nahwali, 2010).

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengenalan kepada peserta didik Allah dan Rasulullah ditujukan untuk menghujamkan rasa cinta mereka kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Setelah mengulas materi dalam makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran qur’ani dapat dilaksanakan di berbagai macam sekolah baik tingkat dasar, lanjutan, atau sekolah lanjutan atas. Asalkan dalam sekolah tersebut menghendaki terlaksananya metode ini dalam pembelajaran di sekolahnya. Mengingat dalam sekolah non-agama Islam atau sekolah umum, murid-murid yang menyusunnya bersifat homogeny, khususnya daalam bidang agama sesuai dengan materi yang dibahas dalam makalah ini. 
Metode ini sangat banyak keunggulannya dalam proses pembelajaran, karena menggabungkan metode umum atau bersifat keilmuan yang di dalamnya diselingi atau diselipi dengan ajaran agama yang bersifat relevan dengan ilmu yang disampaikan dalam ruang kelas. Sehingga, siswa-siswi mampu menambah kasanah ilmu yang di dalamnya ada muatan agama yang sesuai dengan materi pelajaaran. Dalam metode ini mempunyai beberapa laandasaan sehingga metode ini cocok digunakan sebagai metode yang digunakan dalam dunia pendidikan, landasan pembelajaran Qur’ani antara lain:
1.Cinta kepada anak.
2.Landasan kedua adalah mendidik anak dengan cinta.
3.Mendidik anak harus secara sengaja dan terprogram.
Metode yang digunakan dalam pembelajran tersebut adalah sebagai berikut: metode hiwar qur’ani, metode kisah qur’ani, metode amtsal ( perumpamaan), metode teladan, metode ibrah dan mau’idzah, metode targhib dan tarhib. 

DAFTAR PUSTAKA

http://saifulamien.staff.umm.ac.id/2009/09/26/pola-pembelajaran-baca-quran-luar-sekolah.
http://al- Nahwali.blog.id/2010/03/14/pembelajaran-qur’ni-dalam-dunia-pendidikan.

MENEMANI MAYAT SELAMA 40 HARI

Foto Novel Alieth.
Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: "Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku."
Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti.
Tapi anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat."
Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya. Dan beliau kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!"
Adik-adiknya pun menjawab, “Apakah engkau sudah gila? Mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.”
Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri.
Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana Konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburnya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang Tukang Kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Lalu Tukang Kayu tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah Konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.
Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang Konglomerat. Si Tukang Kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya. Yang paling berharga dimiliki si Tukang Kayu hanya Kapak, untuk bekerja mencari nafkah.
Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman, datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut.
Si Tukang kayu menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari mayat Konglomerat. Di benaknya, sudah tiba saatnya lah si Konglomerat akan diinterogasi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat Mungkar-Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"
Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya", jawab si Tukang kayu.
Apa saja harta yang kau miliki?", tanya Mungkar-Nakir.
"Hartaku cuma Kapak ini saja, untuk mencari rezeki", jawab si Tukang Kayu.
Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, "Dari mana kau dapatkan Kapakmu ini?"
"Aku membelinya", balas si Tukang Kayu.
Lalu pergilah Mungkar dan Nakir dari dalam kubur tersebut.
Besok di hari kedua, mereka datang lagi dan bertanya, "Apa saja yang kau lakukan dengan Kapakmu?"
"Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar, lalu aku jual ke pasar", jawab tukang kayu.
Di hari ketiga ditanya lagi, "Pohon siapa yang kau tebang dengan Kapakmu ini?"
 "Pohon itu tumbuh di hutan belantara, jadi ngak ada yang punya", jawab si Tukang Kayu.
"Apa kau yakin?", lanjut Malaikat.
Kemudian mereka menghilang.
Datang lagi di hari ke empat, bertanya lagi "Adakah kau potong pohon-pohon tersebut dengan Kapak ini sesuai ukurannya dan beratnya yang sama untuk dijual?"
"Aku potong dikira-kira saja, mana mungkin ukurannya bisa sama rata", tegas tukang kayu.
Begitu terus yang dilakukan Malaikat Mungkar Nakir, datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah. Dan yang ditanyakan masih berkisar dengan Kapak tersebut.
Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut. Berkata Mungkar dan Nakir, "Hari ini kami akan kembali bertanya soal Kapakmu ini".
Belum sempat Mungkar-Nakir melanjutkan pertanyaannya, si Tukang kayu tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut. Ternyata di luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut.
Si Tukang Kayu dengan tergesa-gesa keluar dan lari meninggalkan mereka sambil berteriak, "Kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini, karena aku sudah tidak menginginkannya lagi."
Sesampai di rumah, si Tukang Kayu berkata kepada istrinya, "Aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu. Di dunia ini harta yang kumiliki padahal cuma satu Kapak ini, tapi Malaikat Mungkar-Nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masih saja di seputar Kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak? Entah berapa lama dan bagaimana aku menjawabnya."
Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, "Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakannya, ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR. Turmudzi)

Zaman yang paling Rasulullah takuti sudah tiba!! Kalau anda baca hadis ini, anda akan faham Kiamat sudah MENGETUK PINTU

“Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi).

Himpunan Hadis Nabi SAW Mengenai Keadaan Akhir Zaman Petanda Kiamat
Untuk renungan bersama…
Orang Yang Tak Sedarkan Diri
Daripada Abu Hurairah r.a. Bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Jika ada seseorang berkata, ramai orang telah rosak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rosak di antara mereka” (HR Muslim)
Ahli Ibadat Yang Jahil Dan Ulama Yang Fasik
Daripada Anas r.a. Beliau berkata, bersabda Rasulullah SAW “Akan ada pada akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasik ” (HR Ibnu Ady)
[Orang jahil yang rajin beribadat dan ada pula orang alim yang fasik]
Menjual Agama Kerana Dunia
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan keluar pada akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan perkataan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala. Allah SWT berfirman kepada mereka “Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepadaKu? Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung” (HR Tirmizi)
Pendusta Dan Pengkhianat
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara (cuba membetulkan) hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya “Apakah Ruwaibidhah itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab “Orang kerdil, hina, dan tidak mengetahui bagaimana hendak mengurus orang yang ramai” (HR Ibnu Majah)
Kefasikan Berleluasa
Daripada Abu Hurairah r.a, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman pada waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau seseorang yang masih beriman pada waktu petang, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia” (HR Muslim)
Penindasan Terhadap Umat Islam
Daripada Tsauban r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni bekas hidangan mereka” Maka salah seorang sahabat bertanya “Apakah kerana kami sedikit pada hari itu?” Nabi SAW menjawab “Bahkan kamu pada hari itu terlalu ramai, tetapi kamu umpama buih pada masa banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu daripada hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya “Apakah ‘wahan’ itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Daud)
Namanya Saja Islam
Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. Beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW “Telah hampir tiba suatu zaman, di mana tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada lagi dari Al-Quran kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah langit. Daripada merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka jua fitnah itu akan kembali ” (HR Al-Baihaqi)
Budaya Barat Ikutan Umat Islam Kini
Daripada Abu Sa’id Al-Khudri r.a. Beliau berkata, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Kamu akan mengikut jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak sekalipun kamu akan mengikut mereka” Sahabat bertanya “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang Tuan maksudkan?” Nabi SAW menjawab “Siapa lagi?” (HR Muslim)
Ulama Tidak Dipedulikan
Daripada Sahl bin Saad as-Sa ‘idi r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Ya Allah! Janganlah Engkau menemukan aku dan mudah-mudahan kamu juga tidak bertemu dengan suatu zaman di mana para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam, lidah mereka seperti lidah orang Arab” (HR Ahmad)
Ulama Agama Semakin Berkurang
Daripada Abdullah bin Amr bin ‘Ash r.a. Beliau berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Bahawasanya Allah SWT tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekali gus daripada manusia. Tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila telah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanyakan, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain” (HR Muslim)
Golongan Anti Hadis
Daripada Miqdam bin Ma’dikariba r.a. Beliau berkata, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka dia berkata “Pegangan kami dan kamu hanyalah kitab Allah sahaja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan” (Kemudian Nabi SAW melanjutkan sabdanya) “Padahal apa yang diharamkan Rasulullah SAW itu samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah SWT” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Berbangga-Bangga Dengan Masjid
Dari Anas bin Malik r.a. Bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Tidak terjadi hari Kiamat sehingga umatku bermegah-megah dengan bangunan masjid” (HR Abu Daud)
Tak Ada Imam Untuk Solat Berjemaah
Daripada Salamah binti al-Hurr r.a. Beliau berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, kerana mereka tidak mendapatkan orang yang dapat mengimami mereka solat” (HR Ibnu Majah)
Penyakit Umat Islam Masa Kini
Daripada Abu Hurairah r.a. Katanya, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Umatku akan ditimpa penyakit -penyakit yang pernah menimpa umat-umat terdahulu” Sahabat bertanya “Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?” Nabi SAW menjawab “Penyakit-penyakit itu adalah, 1.Terlalu sombong, 2.Terlalu mewah, 3.Mengumpulkan harta sebanyak mungkin, 4.Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, 5.Saling memarahi, 6.Dengki-mendengki sehingga menjadi zalim menzalimi” (HR Hakim)
Perangkap Riba
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali dia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya secara langsung, dia akan terkena debunya” (HR Ibnu Majah)
Manusia Tak Peduli Mengenai Sumber Pendapatannya
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, bersabda Rasulullah saw, “Akan datang suatu zaman seseorang tidak mempedulikan daripada mana dia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal atau pun haram” (Riwayat Muslim)
Banyaknya Sumber Galian
Daripada Ibnu Omar r.a. Beliau berkata “Pada suatu masa dibawa ke hadapan Rasulullah SAW sepotong emas. Dan emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dikutip. Emas itu telah dibawa oleh Bani Sulaim dari lombong (galian) mereka. Maka sahabat berkata “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil galian kita” Lalu Nabi SAW menjawab “Nanti kamu akan dapati banyak galian-galian, dan yang akan menguruskannya adalah orang-orang yang jahat ” (HR Baihaqi)
Khamar
Daripada Abu Malik Al-Asy’ari r.a. Katanya Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya akan ada sebahagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. Sambil diiringi dengan alunan muzik dan suara biduanita. Allah SWT akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi dan Allah SWT akan mengubah mereka menjadi kera atau babi” (HR Ibnu Majah)
Banyaknya Perzinaan
Dari Anas r.a. Beliau berkata “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah Hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Di antara tanda kiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nanti seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan” (HR Bukhari Muslim)
Berpakaian Tetapi Telanjang
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pernah aku melihat mereka.
Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok sewaktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka bagaikan bonggol (belakang unta). Kedua golongan ini tidak akan masuk syurga, malah tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya keharuman syurga itu akan terhidu dari jarak perjalanan yang sangat jauh (HR Muslim)
Perilaku Manusia Masa Kini
Dari Aisyah r.a. Dia berkata “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya), hujan akan menjadi panas, akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan orang tua, dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik” (HR Thabrani)
Anak Menjadi Tuan Kepada Ibunya
Daripada Umar bin al-Khattab r.a. (dalam sebuah hadis yang panjang), …kemudian Jibrail bertanya kepada Rasulullah SAW ” Maka khabarkan kepadaku tentang hari kiamat?” Lalu Nabi SAW menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya” Maka Jibrail berkata “Kalau begitu cuba khabarkan kepadaku tanda-tandanya” maka Nabi SAW menjawab “Bahawa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya menggembala kambing itu berlumba-lumba untuk membuat binaan” (Riwayat Muslim)
Peperangan Demi Peperangan
Daripada Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah SAW bersabda “Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah dan sering terjadi “al-Harj”. Sahabat bertanya “Apakah al-Harj itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab “Peperangan, peperangan, peperangan” Beliau mengucapkannya tiga kali. (HR Ibnu Majah)
Perang Di Sekitar Sungai Furat (Iraq) Kerana Berebut Kekayaan
Daripada Abu Hurairah r.a, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda “Tidak terjadi hari kiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari emas. Banyak orang yang terbunuh kerana merebutnya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata “Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu” Di dalam riwayat lain disebutkan “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa sahaja yang hadir di situ janganlah dia mengambil sesuatu pun dari harta tersebut” (HR Bukhari Muslim)
[Terdapat sebahagian pihak yang menyatakan bahawa perkataan emas di dalam Hadis ini sebenarnya petroleum ]
Waktu Terasa Pendek
Daripada Anas bin Malik r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan terjadi kiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu kilatan api” (HR Tirmizi)
Hilangnya Sifat Amanah
Daripada Huzaifah bin Al-Yaman r.a. Katanya, …”Kemudian jadilah orang ramai berjual beli, maka hampir sahaja tiada seorang pun yang suka menunaikan amanah, sehingga dikatakan orang bahawasanya di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan “Alangkah tekunnya dia dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tiada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.” (HR Bukhari & Muslim)
Islam Akan Pudar Secara Perlahan-Lahan
Daripada Huzaifah bin al-Yaman r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Islam akan lenyap seperti hilangnya corak pada pakaian, sehingga orang tidak mengerti apakah yang dimaksudkan dengan puasa, apakah yang dimaksudkan dengan solat, apakah yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah), dan apakah yang dimaksudkan dengan sedekah. Al-Quran akan hilang semuanya pada suatu malam sahaja, maka tidak ada yang tertinggal di permukaan bumi ini darinya walaupun hanya satu ayat. Sesungguhnya yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya orang tua, lelaki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimat LAILAHAILLALLAH, lalu kami pun mengucapkannya juga” (HR Ibnu Majah)
Bilakah Akan Terjadi Kehancuran?
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata “Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang berada dalam suatu majlis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW “Bilakah akan terjadi hari Kiamat?” Nabi SAW terus saja berbicara. Sebahagian yang hadir berkata “Beliau (Nabi SAW) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya” Sementara yang lain berkata “Sesungguhnya beliau tidak mendengar pertanyaan itu” Sehingga apabila Nabi SAW selesai berbicara, beliau bersabda “Di mana orang yang bertanyakan mengenai hari Kiamat tadi?” Lalu Arab Badwi itu menyahut “Ya! Saya wahai Rasulullah” Maka Nabi SAW bersabda “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari Kiamat” Arab Badwi itu bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu?” Nabi SAW menjawab “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari Kiamat” (HR Bukhari)
Kebinasaan Umat Islam
Daripada Ummul Mukminin , Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah SAW), beliau berkata,”(Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, LAILAHAILLALLAH, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Yakjud dan Makjud seperti ini”, dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya “Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang soleh?” Lalu Nabi SAW bersabda “Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak” (Riwayat Bukhari & Muslim)
Punca Kebinasaan Seseorang
Dari Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Akan datang suatu zaman di mana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali apabila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain, dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala sumber pendapatan tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah SWT. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah disebabkan memenuhi kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya disebabkan memenuhi kehendak kedua ibu bapanya. Dan jikalau ibu bapanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya disebabkan mengikuti kehendak keluarganya atau disebabkan mengikuti kehendak jiran tetangganya” Sahabat bertanya “Wahai Rasulullah SAW, apakah maksud perkataan engkau itu?” Nabi SAW menjawab “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan hidupnya. Maka ketika itu sesungguhnya dia telah menceburkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya” (HR Baihaqi)
Perselisihan Yang Banyak
Daripada Abi Nijih ‘Irbadh bin Sariyah r.a. Beliau berkata “Telah menasihati kami Rasulullah SAW akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitiskan air kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berikanlah pesanan kepada kami” Lalu baginda pun bersabda “Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekali pun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid’ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid’ah itu adalah sesat” (Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)
Golongan Yang Selamat
Daripada ‘Auf bin Malik r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya “Golongan mana yang selamat?” Nabi SAW menjawab “Mereka adalah jemaah” (HR Ibnu Majah)
Orang Asing
Daripada Abu Hurairah r.a. Beliau berkata, Bersabda Rasulullah SAW “Islam mula berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing” (HR Muslim)
Kepayahan Orang Yang Beriman
Daripada Anas r.a. Berkata Rasulullah SAW bersabda ”Akan datang pada manusia suatu zaman di mana orang yang berpegang teguh di antara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. (HR Tarmizi)
Kesusahan Itu Lebih Baik Daripada Kesenangan
Daripada Ali bin Abi Thalib r.a “Bahawasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair r.a. Dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertampal dengan kulit. Tatkala Rasulullah SAW melihat kepadanya. Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya), dan kerana memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekah). Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda “Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi pada waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi pada waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan apabila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghiasi) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Kaabah?” Maka jawab sahabat “Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami pada waktu itu lebih baik daripada keadaan kami pada hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat sahaja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki” Lalu Nabi SAW bersabda “Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu” (HR Tirmizi)
Golongan Yang Sentiasa Menang
Daripada Mughirah bin Syu’bah r.a. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda “Sentiasa di kalangan umatku ada golongan yang sentiasa menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah SWT. Mereka senantiasa menang. (HR Bukhari)

Rabu, 17 Mei 2017

MILYUNER MUSLIM, SULAIMAN AR RAJHI

MILYUNER MUSLIM, SULAIMAN AR RAJHI
Majalah Forbes menyebutkan SULAIMAN AR RAJHI kekayaannya sudah melebihi milyaran Dollar dan dengan hartanya yang bernilai triliyunan menjadikan ia menjadi salah seorang terkaya di dunia....
tetapi beliau tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan. Dari para tetangga dan warga yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini termasuk orang-orang yang selalu datang paling awal ke masjid untuk shalat lima waktu berjamaah. Sehingga jika muadzin masjid telat sedikit, maka sang konglomeratlah yang mengumandangkan adzan.......
Ya......beliau sekarang menjadi Marbot Masjid........

Beliau memulai usaha dari Nol, kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan ketekunan, hemat, namun ringan tangan, tidak hitungan dalam berderma kepada yang membutuhkan dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia yang ATM nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik KSA.
Ar-Rajhi juga dikenal amat sangat dermawan. Ia memiliki yayasan amal "raksasa" yang menyalurkan donasinya ke berbagai negara sebelum dilarang pasca 11 September 2001. Sulit menghitung waqaf Ar-Rajhi dan jumlah masjid yang sudah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.
Menurut beberapa sahabatnya, Ar-Rajhi tidak meletakkan kekayaan di hatinya. Malah di masa tuanya, Ar-Rajhi telah menaikan jumlah sedekahnya dengan membagi sekitar Rp 6,7 triliun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin, hingga diibaratkan ia cuma punya "pakaian yang melekat di badan".
Kenapa Sulaiman Ar Rajhi bisa menjadi demikian takutnya dengan hartanya...???

Sang Milyuner ini tersentuh kalbunya setelah semakin dekat dengan Al Qur'an.....
Semakin ia memahami Al Qur'an dan sunnah.....semakin ia memahami tujuan dan arti kehidupan di dunia yang fana ini, semakin ia menjadi Tawadhu'
Ia sangat Faham bahwa Harta di dunia ini tidak dapat di bawa mati, kecuali Amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh......

Sang Miliyuner lebih mementingkan kehidupan akhirat yang kekal selamanya ketimbang kehidupan di dunia yang hanya sementara saja dan dengan kesenangan yang menipu......
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٦٤
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.(QS. Al Ankabuut 64)
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
( Q.S. Al Hadid 20 )

SubhanAllah......)))
Betapa Kita yang sombong dengan apa yang kita punya saat ini ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Milyuner ini.....
Kita sudah bangga dan pamer dengan apa yang sedikit ini, seolah-olah kita orang paling mulia dan paling kaya di atas bumi ini.....
Allah sangat membenci orang yang sombong dan berjalan diatas bumi ini dengan congkak.......

Pertanyaannya :
Apa yang sudah kita perbuat untuk bekal kita di akhirat dengan harta yang cuma titipan Allah kepada kita....???

Apa yang sudah kita belanjakan di jalan Allah dengan harta yang cuma secuil ini.....???
Apa saja harta kita yang sudah kita wakaf kan dijalan Allah.....???
Ketahuilah bahwa yang kita bawa mati hanyalah amal ibadah kita, sholat kita, sedekah kita, wakaf kita, zakat kita, amal jariyah kita, ilmu yang kita sebarkan dan bermanfaat bagi umat serta do'a anak kita yang sholeh dan sholeha........
Sementara harta, rumah, perhiasan, tanah, mobil, uang, dll semua TINGGAL di dunia ini.....
bahkan ketika mati kita cuma di balut oleh kain kafan tak bersaku, tak ada serupiah pun uang yang dapat kita selipkan untuk bekal........
Semua tinggal di dunia yang fana ini......

SEMUA KITA PASTI MATI.......
SYARAT MASUK SURGA ADALAH MATI.....
MATI MEMBAWA AMAL KEBAIKAN DAN AMAL JARIYAH.....
MATI DALAM KEADAAN BERTAQWA KEPADA ALLAH.......

JIKA MATI TIDAK BERAMAL IBADAH TIDAK SHOLAT, TIDAK ADA SEDEKAH DAN ZAKAT, TIDAK ADA WAKAF DAN INFAQ, TIDAK DALAM KEADAAN BERIMAN DAN BERTAUBAT.........
APAKAH PATUT KITA MENUNTUT SURGA NYA ALLAH....???
ASTAGHFIRULLAHAL ADZIIM.......)))
Wallahu a'lam bish shawab......)))
#COPAS (semoga berkah bagi penulisnya)